Selasa, 25 Maret 2008

sayup-sayup Bunda

Anakku,
Tataplah ibumu
Yang kering diterik matahari
Kulit yang menyatu dengan tulang-tulang basi
Wajah asli kian bergerigi
Tenaga habis dimakan malam dan siang yang berganti
Perasaan berguling kesana kemari
Seutas harapan hanya menjadi mimpi
Tetesan keringat sudah menghampiri disaat pagi
Tangis-tangis seakan bernyanyi meminta nasi
Segenapnya ini bukanlah alibi

Anakku,
Dengarlah ibumu
Bunda hendak berharap padamu
Jadikanlah semua susah
Dengan hidup yang berserah
Kepada satu Allah
Raihlah bintang-bintang
Tuk ibumu tersayang
Gelap-gelapku akan benderang
Seiring masa depanmu yang terang

0 komentar:


Blogspot Template by Isnaini Dot Com