Anakku,
Tataplah ibumu
Yang kering diterik matahari
Kulit yang menyatu dengan tulang-tulang basi
Wajah asli kian bergerigi
Tenaga habis dimakan malam dan siang yang berganti
Perasaan berguling kesana kemari
Seutas harapan hanya menjadi mimpi
Tetesan keringat sudah menghampiri disaat pagi
Tangis-tangis seakan bernyanyi meminta nasi
Segenapnya ini bukanlah alibi
Anakku,
Dengarlah ibumu
Bunda hendak berharap padamu
Jadikanlah semua susah
Dengan hidup yang berserah
Kepada satu Allah
Raihlah bintang-bintang
Tuk ibumu tersayang
Gelap-gelapku akan benderang
Seiring masa depanmu yang terang
Selasa, 25 Maret 2008
sayup-sayup Bunda
Diposting oleh Newbie Yang Sedang Belajar di 19.17
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar